Indonesia menangis; Ujian Nasional menakutkan

~ Minggu, 02 Mei 2010
Pengumuman ujian nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) telah disampaikan. Tapi apa yang kita lihat? Banyak anak yang tidak siap menerima kenyataan ketika mereka divonis tidak lulus.

Banyak pelajar menangis histeris, shock, dan bahkan pingsan. Ada juga yang mengungkapkan kekecewaannya dengan ugal-ugalan di jalan, melempari gedung dan jendela kaca sekolah dan merusak perlengkapan kantor dengan batu dan kayu. Lebih tragisnya lagi, ada yang sampai nekat bunuh diri.

Wacana ini sangat mempermalukan bangsa Indonesia dan ini menunjukkan bahwa pendidikan di negara kita masih belum sempurna. Tujuan pendidikan, yang merupakan upaya untuk mencerdaskan bangsa, belum sepenuhnya difahami oleh anak didik dan pengajar kita. Bagaimana tidak, anak didik hanya diajarkan hal-hal yang berpatok pada kurikulum saja; mereka tidak diberi wawasan untuk mempraktekkan hasil dari pendidikan melalui kehidupan nyata. Anak didik juga kurang mendapatkan pendidikan sebagai manusia yang berkualitas. Sehingga banyak dari mereka beranggapan bahwa tujuan belajar hanyalah mencapai angka tertinggi, dan mencari kelulusan semata. Itulah kurangnya pemerintah dalam memperhatikan pendidikan di Indonesia.

Dalam rangka memperingati hari pendidikan ini, saya berharap pemerintah dan seluruh elemen negara ini, termasuk juga pendidik, bisa mengambil pelajaran dari kejadian ini agar pendidikan di Indonesia bisa lebih baik dan bisa menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.

0 komentar:

Posting Komentar