Suasana di TPI Brondong

~ Sabtu, 17 Maret 2012
Pantai Lamongan sedang kedatangan angin kencang dalam beberapa minggu terakhir, sehingga nelayan pensiun untuk sementara.

"Mungkin seminggu lagi baru berlayar," kata Anin, seorang juragan nelayan di desa Gowah.


Akibat badai di laut yang belum mereda, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong menjadi sepi. Itu adalah situasi yang berbeda dengan hari sebelumnya.

Beberapa hari lalu, sambil aku jalan-jalan di TPI, aku melihat pria paruh baya merenung di tepi sambungan perahu, duduk menghadap utara. Dia menatap ombak besar yang bercampur angin di samudera. Secara diam-diam, aku menjepret dia dengan Sony Ericssonku.


Selain pria perenung di tepi laut, aku juga melihat sejumlah staf TPI sedang melihat-lihat ikan. Sebagian menimbang. Sebagian mengukur panjang ikan, dan sebagian lainnya mencatat. Dan sekali lagi dengan diam-diam, aku menjepret orang-orang tersebut. Aku sempat menanyakan kenapa mereka melakukan itu, hal yang sebelumnya tidak ada. Kata mereka: "Ini baru diadakan penelitian dan pemantauan. Takutnya ada ikan yang berformalin."



Pemakaian formalin memang kerap terjadi di TPI Brondong. Maka dengan pemantauan tersebut, aku sedikit gembira. Sebab, pemeriksaan seperti ini sangat jarang atau mungkin hampir tidak pernah dilakukan. Nelayan di desa Brondong, Blimbing dan sekitarnya harusnya memiliki kesadaran bahwa formalin membawa bahaya yang cukup besar, dan aku yakin jika para nelayan itu disuguhi ikan yang mengandung formalin, mereka tentu menolak memakannya.

0 komentar:

Posting Komentar